Beberapa waktu lalu temen WWF si Tardi yang kasih pesen "Yuk, ikut bantu nulis tentang Meko, kita mau launching perdana pusat informasi dan paket wisata Taman Laut Pulau Meko".. Well, it's really excited me. Ajakannya sungguh menggodaku. Bayangkan dulu kami untuk bisa menjangkau Meko harus melakukan perjalanan yang cukup sulit. Kami waktu itu hanya mendapatkan informasi sepotong-sepotong tentang Meko. Tidak ada informasi jelas bagaimana cara kami kesana. Bahkan setelah menyeberang ke Adonara pun masih harus tanya-tanya ke penumpang lain yang punya informasi tentang Meko.
Beningnya pantai di Kepulauan Meko |
Buat kalian yang ingin membaca ceritaku waktu ke tempat ini bisa menbaca tulisanku disini: Mengejar Pasir di Kepulauan Meko.
Tempat yang punya gosong pasir putih ini emang keren banget, dan pastinya waktu itu belum banyak tereksplore. Pada waktu itu kami ya lebih banyak menikmati pantai dan gosong pasirnya. Taman lautnya yang keren cuma bisa kita lirik dari atas perahu. Apa daya waktu itu kami tidak punya peralatan snorkling untuk bisa menjelajahi cantiknya taman laut di Meko.
Kondisi infrastruktur dan kesiapan masyarakat di sekitar Taman Laut Pulau Meko membuat kekayaan alam Meko tidak banyak memberi manfaat untuk masyarakat Meko sendiri, yaitu masyarakat desa Pledo.
Ajakannya tentu tak perlu ditanyakan dua kali, kecuali tentu saja masalah cuti yang harus aku bereskan hehehe. Tak sabar aku menunggu tanggal 28 Juni ini untuk kembali ke Meko.