“Apa yang paling dicintai dari Bandung?”
Pertanyaan yang sulit gue jawab sampai sekarang, hampir 24 tahun gue tinggal di kota yang namanya bisa menjadi kata kerja (nge-Bandung) saking nyaman dan cantiknya kota ini. Dibanding menjawab apa yang paling dicintai dari Bandung, gue lebih seneng kalo ditanya “Apa yang paling dibenci dari Bandung?” at least jawaban gue akan lebih singkat.
Kota Bandung yang cantik, menjadi sangat lebih cantik ketika kami, Kota Bandung, merayakan Konfrensi Asia Afrika ke 60 pada tahun ini. Walikota gue, Bapak Ridwan Kamil beserta para staff dan warga Bandung-nya sudah bekerja keras untuk membuat Bandung lebih cantik, bukan saja di nasional, tapi juga di mata dunia.
Pun begitu juga dengan gue, sebagai warga Bandung yang baik, gue gak mau sia-siain untuk merayakan pesta rakyat yang dibuat oleh Bandung. Beberapa hari sebelumnya Kementrian Pariwisata mengundang gue untuk ikut bergabung dalam merayakan #KAA2015 dan menjadi media blogger bersama dengan blogger-blogger luar lainnya seperti Singapur, Malaysia, Korea, India, Filipina, bahkan ada yang dari Kanada. Wooh, satu kebanggan sendiri buat gue bisa bergabung bersama tim ini.
Berangkat dari Trans Studio (dan udah teriak-teriak karena nyobain wahananya yang seru!), kami yang sehari sebelumnya menginap di Ibis Hotel langsung berangkat menuju pelataran parkir Hotel Panghegar-untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke gedung PGN di Braga menggunakan bajaj bertenaga bio gas. Di sini gue merasa keren, yang lain macet-macetan masuk Braga, kita lancar jaya pake iring-iringan bajaj. Padahal selama trip, yang kita datengin adalah tempat biasa gue main. Yang lain exciting, ya gue jatohnya begitu aja. Tapi tetep seru. Soalnya blogger luarnya banyak yang cakep. Hehe.
Supir Bajaj si Fahmi |
Sesampainya di Gedung PGN, tempat media-media berkumpul, kita diajak langsung untuk ikut bergabung dengan warga yang tumpah ruah sepanjang jalan Asia-Afrika, sumpah, selama tinggal di Bandung, gue baru ngeliat Jl. Asia Afrika serame ini. Bandung sedang berpesta!
#LokalHangat |
Jalanan penuh sama orang-orang yang entah berapa jumlahnya. Gue prediksikan mungkin jumlah orang yang tumpah ruah saat itu adalah 5.820.192 orang. Untuk jalan aja gue harus sumpel-sumpelan, dempet-dempetan sama orang-orang. Padahal Jl. Asia Afrika itu gede banget. Bayangin coba!
#InterlokalHangat |
Dempet-dempetan dari Braga menjadi perjuangan berat gue untuk mencapai Bandros (Bus Double Decker) di depan Mesjid Agung Bandung. Ternyata, dempet-dempetan di dalam kerumunan orang banyak bikin begah, kadang gue nyenggol tetek mba-mba, kadang titit gue kepegang cabe-cabean. Lumayan sih. Di dalam kerumunan, gue ngebayangin kalo Dawn, blogger dari Singapur, yang *ehem*lagi jejel-jejelan di kerumunan.
Dawn yang paling menonjol |
....
Dan harus gue akui, #KAA2015 ini keren banget! Dan imbasnya, yang paling penting adalah... BANDUNG SEMAKIN KEREN DAN SEMAKIN DIKENAL!