Sebelumnya, yang gue tau dari Pandeglang, Banten dan sekitarnya itu cuma dua hal. Seni bela diri Debus dan walikota Banten, Ratu Atut yang berkosmetik tebal. Gak ada yang lain. Sampai akhirnya, pekan kemarin, di tengah kesibukan bisnis gue (Cieee.. sok bisnis lu, Dis!)
Ehem..
Sampai akhirnya, pekan kemarin, di tengah kesibukan bisnis gue (Cieee.. sok bisnis lu, Dis!)
Ehem..
Jadi, akhir pekan kemarin, gue bersama travel blogger, instagramer dan orang-orang media diundang oleh PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) selaku anak perusahaan PT Jababeka Tbk yang mengelola Tanjung Lesung dalam acara 'Travel Blogger Visit to Tanjung Lesung' 12-14 Maret 2015, kami berkesempatan untuk mengunjungi Tanjung Lesung dan menikmati pesona alamnya. Buat gue, ini perjalanan yang lumayan bisa ngilangin stress gue sejenak dari kesibukan bisnis. (Cieee.. sok bisnis lu, Dis!)
Ternyata, Tanjung Lesung bukanlah saudara dari Tanjung Puting, apalagi Tanjung Perak. Tepi laut. Siapa suka. Boleh ikut.
Anjis, tulisan gue gak jelas gini.
Okay, kita mulai serius.
Buat kalian yang belum tau, Tanjung Lesung berada di Labuan, Pandeglang. Berjarak 180km, dengan menggunakan Bus dari jakarta, kami hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 5 jam saja untuk mencapai sana.
Begitu sampai di gerbang masuk Tanjung Lesung, kita bakal disambut oleh ratusan pohon-pohon rindang dan sawah-sawah yang luas banget. Rasanya aneh mengingat beberapa jam yang lalu gue masih ada di Ibu kota dengan kesibukannya yang bikin gue tambah stress. (Cieee.. sok stress lu, Dis!)
Ehem..
Sesampainya di Tanjung Lesung Beach Hotel, tempat kita akan menginap 2 malam ke depan, kita disambut oleh`orang-orang bercelana kolor dengan rok daun kelapa, dan mereka bertelanjang dada. Gue sempet bingung ini orang-orang pada kenapa, apa ini tempat rehabilitasi orang yang terganggu kejiwaannya? Apa gue diajak ke sini karena gue sudah terlalu stress dengan kesibukan bisnis gue? (Ciee, sok binis lu, Dis!)
Ternyata nggak, mereka berpakaian seperti itu untuk menyambut kedatngan kita dengan cara menari hula-hula ala Hawaii sembari mengajak kita untuk ikut berdansa. So much fun!
Setelah pegal-pegal karena kelamaan di bus, akhirnya gue masuk ke dalam Tanjung Lesung Beach Hotel. Dengan luas 1500 Hektar, Tanjung Lesung memiliki banyak tempat dan kegiatan yang bisa dieksplor. Apa aja itu? Ntar, gue cerita di postingan berikutnya, yak!